Laa'tahzan

welcome

Assalamualaiqum Wr.Wb Hay:) ,nikmatilah kunjungan anda di Blog Laa'tahzan ini, berikan komentar anda jika ada hal yang ingin di tanyakan. Ambilah manfaat yang banyak dari blog ini, dan jangan lupa untuk share yaa SEMOGA MEMBANTU :)

Tuesday, January 13, 2015

menyongsong kebangkitan islam


            Hai mujahid muda maju ke hadapan
            Sibakkan penghalang satukan tujuan
            Kibarkan panji Islam dalam satu barisan
            Bersama berjuang kita junjung keadilan
            …
            …
            Majulah wahai mujahid muda
            Dalam satu cita tegak keadilan
            Singkirkan batas satukan kata
            Kebangkitan Islam telah datang

            Pernah mendengar nasyid ini? Nasyid yang dilantunkan oleh Izzis ini mengajak kita untuk menyongsong kebangkitan Islam. Apa sih kebangkitan Islam itu? Siapa saja yang dituntut untuk mengupayakan lahirnya kebangkitan Islam?
            Segala macam definisi akan terurai tentang kebangkitan Islam, yang pada dasarnya semua itu merujuk pada suatu gerakan yang hasilnya Islam sebagai pedoman hidup ( Minhajul hayah ) mewarnai segala aspek kehidupan, dimana Al Quran dan Alhadits menjadi rujukan nyata dalam kehidupan. Untuk mengupayakan Kebangkitan Islam, setiap muslim dituntut untuk menyuruh kepada yang baik dan melarang keburukan ( Amar Ma’ruf Nahi Munkar ) dalam rangka menegakkan keadilan.
            Jika kita bertanya, siapakah yang paling berpotensi untuk mewujudkan kesemuanya itu? Jawabannya adalah pemuda! Secara logika, masa muda adalah masa penuh gejolak, masa dimana manusia berada pada puncak kekuatan, tenaga, dan pikiran. Pemuda, dengan segala kemampuannya dapat melakukan apapun, tentunya dengan Ridho Allah swt. Rasulullah jauh-jauh hari sudah mengingatkan kita tentang betapa pentingnya masa muda itu, yaitu dalam salah satu haditsnya tentang lima macam perkara penting yang akan dipertanggungjawbkan secara khusus dihadapan Allah swt, yang diantaranya adalah masa muda sebelum datang masa tua. 
            Ketika kita melihat kondisi umat Islam saat ini, sebenarnya apakah yang sedang terjadi? Kemajuankah atau kemunduran? Rasulullah saw. menjelaskan dalam salah satu haditsnya ; “…’ saat itu kalian mayoritas, akan tetapi kalian seperti buih di lautan. Allah benar-benar melenyapkan kharisma kalian, sementara Dia benar-benar melempar sikap ‘wahn’ pada hati kalian .’ Para sahabat pun bertanya, ‘Apakah wahn itu Ya Rasulullah?’ Beliau menjawab,’ Cinta dunia dan takut mati!” ( HR. Ahmad dan Abu Daud)
            Secara jujur, Bangsa Indonesia boleh jadi sudah mengalami apa yang disebut wahn tadi, KKN dimana-mana, prostitusi dan pornografi melenggang dengan enaknya, semuanya itu membawa kita ke sebuah kehancuran besar. Pernahkah kita berpikir tentang saudara-saudara kita di belahan bumi lain yang penuh perjuangan menegakkan kebangkitan Islam. Palestiana, Afghanistan, Checnya, yang seringkali mengalami penindasan dari bangsa-bangsa biadab, sementara itu, Amerika, Israel dan PBB –dengan tak tahu malu- melancarkan tuduhan teroris terhadap umat Islam.
            Menurut Muhammad Quthb dalam bukunya, Islam, Kini dan Esok mengingatkan kita akan kesalahan selama ini yang terlalu berkutat dalam ucapan verbal dan seremonial belaka daripada menghayati dan mewujudkan tuntunan agama dalam kehidupa kita.
            Berat! Itulah kata yang terlintas, ketika kita baru menyadri realitas  yang sesungguhnya. Tetapi bukan berarti kita hanya akan meratapi kondisi sekarang, justru inilah awal dari segala perjuangan. Tentang hal ini, Allah swt,. telah menjaminnya dalam Al Quran ;
“…Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan akan meneguhkan kedudukanmu.” (Muhammad:7)

             Sekarang marilah kita rangkai kembali benang-benang perjuangan yang selama ini terurai tak berarti, tidak ada kata terlambat untuk menyongsong kemuliaan ini. Dengan segala asa dan cita, kita bangunkan diri kita dan teman-teman kita yang selama ini tertidur dengan buaian fatamorgana. Allahu Akbar!!!  

No comments:

Post a Comment