Laa'tahzan

welcome

Assalamualaiqum Wr.Wb Hay:) ,nikmatilah kunjungan anda di Blog Laa'tahzan ini, berikan komentar anda jika ada hal yang ingin di tanyakan. Ambilah manfaat yang banyak dari blog ini, dan jangan lupa untuk share yaa SEMOGA MEMBANTU :)

Saturday, January 24, 2015

KARYA TULIS ILMIAH RIHLAH ILMIAH MAN 2 CIAMIS YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013-2014


Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Guru Pengajar : Asep Yudiana ,S.Pd
 



Disusun oleh :
NAMA          : Rifki Awaludin
KELAS         : XI IPA 2


KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 CIAMIS
Jl. Yos Sudarso No. 53 Ciamis Kab. Ciamis 46211



KATA PENGANTAR
         
Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan Rahmat dan karunianya dan atas Ridho-nyalah penulis dapat menyelesaikan Rihlah Ilmiah ini. Sholawat dan salam semoga selamanya tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
            Adapun tujuan dari pembuatan Rihlah Ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.
            Dalam penyusunan tugas ini, penulis menyadari bahwa dalam membuat Rihlah Ilmiah ini tidak lain berkat bantuan dorongan dan bimbingan Semua pihak sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Ø  Bapak Guru yang telah membimbing, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
Ø  Orangtua yang telah turut membantu dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini dapat terselesaikan.
Ø  Semua pihak yang telah mendukung
            Dalam penulisan Rihlah Ilmiah ini penulis masih merasa banyak kekurangan, baik pada teknis maupun materi. Untuk itu Bapak Guru dapat memakluminya.

Ciamis,  Februari 2014

Penyusun








DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................... i
Daftar Isi..................................................................................................................... ii
 BAB I       PENDAHULUAN
1.1.    Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2.    Rumusan Masalah.............................................................................................  1
1.3.    Tujuan...............................................................................................................  2
1.4.    Manfaat.............................................................................................................  2
1.5.    Metodologi Penulisan.......................................................................................  2
1.6.    Sistematika Penulisan........................................................................................ 2
 BAB II      PEMBAHASAN
2.1.    Candi Borobudur................................................................................................ 3
2.2.    Monumen Jogja Kembali (MONJALI).............................................................. 4
2.3.    Museum Dirgantara Mandala............................................................................. 5
2.4.    Kebun Binatang Gembiraloka............................................................................ 5
2.5.    Kasongan............................................................................................................ 6
2.6.    Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).............................................................. 7
2.7.    Keraton............................................................................................................... 7
2.8.    Taman Pintar Yogyakarta................................................................................... 8
2.9.    Jalan Malioboro.................................................................................................. 9
BAB III    PENUTUP
3.1.   Kesimpulan....................................................................................................... ..10
 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. .. 12


BAB I
PENDAHULUAN


1.1.    Latar Belakang
Bumi Indonesia memiliki banyak kekayaan alam dan budaya yang tersebar di setiap sudut tanah air ini. Salah satu bukti kekayaan budaya, alam, dan sejarah Indonesia yang sangat indah terdapat di Yogyakarta.
Yogyakarta merupakan salah satu kekayaan bangsa ini yang masih terpelihara sampai saat ini. Disana terdapat kebudayaan asli bangsa yang masih terasa original, disana pula terdapat beberapa bagian peninggalan sejarah bangsa yang penting.
Yogyakarta yang dikenal sebagai Kota Pendidikan memiliki ruang dan sudut kehidupan yang edukatif serta area artistik yang begitu indah.
Kita bisa mengenal kehidupan zaman prasejarah lewat peniggalannya yang paling fenomenal yaitu Candi Borobudur, kita bisa menghirup nafas perjuangan akan kemerdekaan ketika menginjak Monumen Jogja Kembali atau lebih dikenal dengan Monjali dan juga menginjakan kaki di Museum Dirgantara. Melangkahkan kaki diantara himpitan jalan malioboro yang terhampar dengan tugu – tugu penuh kenangan di masa lalu.
Banyak spesies hewan yang bisa kita pelajari di Kebun Binatang Gembira Loka. Situs budaya yang begitu mempesona tertata indah di Dalam Keraton Yogyakarta. Menikmati betapa indahnya karya-karya kreatif di desa budaya Kasongan. Melatih edukasi di taman Pintar atau meraih cita-cita dengan menimba Ilmu di Universitas Negeri Yogyakarta.
1.2.    Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Apa saja monumen-monumen penting yang terdapat di Yoyakarta?
2.      Apa saja peninggalan sejarah yang terdapat di Yogyakarta?
3.      Dimanakah letak tempat edukatif Taman Pintar, Kebun Binatang Gembira Loka, dan UNY?
4.      Seperti apakah gambaran situs budaya Keraton Yogyakarta?
5.      Hasil kerajinan apa sajakah yang di hasilkan Desa budaya Kasongan?
1.3.    Tujuan
Tujuan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai berikut :
  1. Sebagai salah satu upaya dalam rangka menyelesaikan tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
  2. Sebagai salah satu kegiatan pembelajaran berbasis kompetensi, dengan lebih mengupayakan pendalaman materi praktik dan observasi.
  3. Sebagai salah satu upaya pengembangan diri pada siswa dalam rangka penggalian materi dan pemahaman khususnya mengenai materi edukasi sejarah dan budaya yang terdapat di Yogyakarta.

1.4.    Manfaat
Manfaat yang diharapkan dapat tercapai dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini diantaranya adalah :
  1. Manfaat keilmuan, yaitu dari hasil karya tulis ini ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya bahan kajian.
  2. Manfaat untuk individu, mendapat pelajaran tentang edukasi budaya dan sejarah bangsa yang didapatkan dari hasil kunjungan Rihlah Ilmiah ke Yogyakarta.

1.5.    Metodologi Penulisan
Metodologi yang digunakan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah berdasarkan metode studi literatur, yaitu mencari bahan-bahan penulisan yang sekiranya mendukung terhadap pembahasan materi yang dijadikan pokok bahasan.

1.6.    Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam beberapa teknik penulisan yaitu :
Bab I merupakan Bab Pendahuluan, menguraikan mengenai latar belakang, tujuan penulisan, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
BAB II merupakan Bab Pembahasan, didalamnya diuraikan secara terperinci mengenai Situs Candi Borobudur, Obyek Monjali, Museum Dirgantara, Kebun Binatang Gembiraloka, dan yang lainnya dari hasil kunjungan Rihlah Ilmiah.
BAB III merupakan Bab Penutup, dijelaskan mengenai kesimpulan dari tema yang dibahas dan saran yang akan disampaikan.
BAB II
PEMBAHASAN


2.1.    Candi Borobudur


Saya tiba di lokasi pertama yaitu Candi Borobudur, disana saya melihat banyak sekali Wisatawan, baik wisatawan asing maupun wisatawan lokal. Nahh, berikut ini adalah uraian tentang Candi Borobudur.
 Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.
Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).





2.2. Monumen Jogja Kembali (MONJALI)


Setalah saya selesai dengan lokasi Candi Borobudur, saya bersama semuanya kembali melanjutkan perjalan menuju lokasi selanjutnya yaitu MONJALI (Monumen Jogja Kembali).
Disana saya melihat banyak sekali peninggalan-peninggalan bersejarah yang diabadikan. Berikut ini adalah uraian tentang MONJALI (Monumen Jogja Kembali).
Monjali atau Monumen Jogja Kembali merupakan ikon tempat wisata yang mulai dibangun pada 29 Juni 1985.
Mengunjungi Monumen Jogja Kembali seperti kita sedang mengulang kembali pelajaran sejarah. Monjali merupakan monumen yang sengaja dibangun untuk memperingati perebutan kembali Kota Yogyakarta setelah Belanda kembali menjajah Indonesia pasca 1945.    Perebutan kembali Yogyakarta ke pangkuan ibu pertiwi ini menunjukkan bahwa Indonesia benar-benar berdaulat dan tidak mau dijajah. Praktis, penjajah Belanda kalah sebagai pecundang dan Yogya kembali ke Indonesia. Oleh karenanya dinamakan Monumen Jogja Kembali.











2.3.    Museum Dirgantara Mandala


Setelah itu selanjutnya saya bersama semuanya melanjutkan perjalanan menuju lokasi ke-3 yaitu Museum Dirgantara Mandala.
Disana saya melihat banyak sekali bekas pesawat-pesawat zaman dahulu yang sudah tidak dipergunakan lagi. berikut ini adalah penjelasan tentang Museum Dirgantara Mandala.
Museum Pusat TNI AU atau "Dirgantara Mandala" adalah museum yang digagas oleh TNI AU untuk mengabadikan peristiwa bersejarah dalam lingkungan TNI AU, bermarkas di kompleks pangkalan udara Adi Sutjipto Yogyakarta, museum ini sebelumnya berada berada di Jalan Tanah Abang Bukit, Jakarta dan diresmikan pada 4 April 1969 oleh Panglima AU Laksamana Roesmin Nurjadin lalu dipindahkan ke Yogyakarta pada 1978

2.4.       Kebun Binatang Gembiraloka


Selepas itu, saya dan semuanya kembali melanjutkan perjalanan kelokasi terakhir di hari pertama Study Tour yaitu menuju Kebun Binatang GembiraLoka.
Menurut saya kebun binatang ini memiliki magnet yang sangat kuat untuk menarik hati para pengunjung sehingga kebun binatang ini selalu dipadati oleh banyak orang, dan ketika saya pun berada di kebun binatang ini rasanya itu gembira sekali karena seperti ditemani oleh para satwa yang berada disana. Banyak sekali binatang yang suadah langka seperti burung Cendrawasih, Orang utan dan masih banyak lagi yang lainya.
Setelah selesai berjalan-jalan di Kebun Binatang GembiraLoka saya bersama semuanya kemudian melanjutkan perjalanan menuju sebuah Hotel tempat saya dan semuanya beristirahat.

2.5       Kasongan
           

Pada keesokan harinya, saya bersama semuanya kembali bersiap-siap untuk melanjutlkan perjalanan menuju Kasongan.
Kasongan adalah nama daerah tujuan wisata di wilayah kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenal dengan hasil kerajinan gerabahnya. Tempat ini tepatnya terletak di daerah pedukuhan Kajen, desa Bangunjiwo, kecamatan Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sekitar 6 km dari Alun-alun Utara Yogyakarta ke arah Selatan.
Hasil kerajinan dari gerabah yang diproduksi oleh Kasongan pada umumnya berupa guci dengan berbagai motif (burung merak, naga, bunga mawar dan banyak lainnya), pot berbagai ukuran (dari yang kecil hingga seukuran bahu orang dewasa), souvenir, pigura, hiasan dinding, perabotan seperti meja dan kursi, dll. Namun kemudian produknya berkembang bervariasi meliputi bunga tiruan dari daun pisang, perabotan dari bambu, topeng-topengan dan masih banyak yang lainnya. Hasil kerajinan tersebut berkualitas bagus dan telah diekspor ke mancanegara seperti Eropa dan Amerika. Biasanya desa ini sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.






2.6.      Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)


Tujuan perjalanan selanjutnya adalah Universitas Negeri Yogyakarta, saya disini hanya melihat-lihat sebuah bangunan Kampus yang berdiri megah, namun tidak hanya itu, saya bersama semuanya juga mendengarkan sebuah penjelasan tentang pembelajaran di UNY khususnya di bidang Akuntansi dan Ekonomi.

2.7.      Keraton


Keraton adalah objek wisata selanjutnya yang saya kunjungi. Dilokasi ini sungguh sangat di sayangkan sekali dikarenakan tidak semuanya bisa masuk ke dalam Keraton, karena keraton ini suadah ditutup atau dalam artian tidak bisa di kunjungi saat jam sudah menunjukan pukul 01:30. Namun saya termasuk orang yang beruntung karena masih sempat masuk ke dalam Keraton. Berikut adalah uraian tentang Keraton Yogyakarta.
Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti pada tahun 1775. Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yoagyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan Museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.

2.8. Taman Pintar Yogyakarta


Menuju tempat wisata ke 4, yaitu mengunjungi Taman Pintar Yogyakarta.
Taman Pintar Yogyakarta adalah wahana wisata yang terdapat di pusat Kota Yogyakarta, tepatnya di Jalan Panembahan Senopati No. 1-3, Yogyakarta, di kawasan Benteng Vredeburg. Taman ini memadukan tempat wisata rekreasi maupun edukasi dalam satu lokasi. Taman Pintar memiliki arena bermain sekaligus sarana edukasi yang terbagi dalam beberapa zona. Akses langsung kepada pusat buku eks Shopping Centre juga menambah nilai lebih Taman Pintar. Tempat rekreasi ini sangat baik untuk anak-anak pada masa perkembangan.










2.9. Jalan Malioboro
Selanjutnya saya meuju objek wisata terakhir sebelum saya dan semuanya meninggalkan kota Yogyakarta, yaitu Jalan Malioboro.
Di Malioboro saya berjalan-jalan bersama ke-4 teman saya, yaitu melihat-lihat tempat perbelanjaan, khususnya tempat perbelanjaan baju dan kaos. Setelah puas melihat-lihat saya juga memustuskan untuk mebeli beberapa baju yang menurut saya menarik, baju yang saya beli diantaranya baju untuk adik saya, untuk teman saya di pesantren, dan baju unutk saya sendiri.











BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari materi yang telah diuraikan tersebut diantaranya adalah :
1.      Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.
2.      Monjali merupakan monumen yang sengaja dibangun untuk memperingati perebutan kembali Kota Yogyakarta setelah Belanda kembali menjajah Indonesia pasca 1945. Perebutan kembali Yogyakarta ke pangkuan ibu pertiwi ini menunjukkan bahwa Indonesia benar-benar berdaulat dan tidak mau dijajah. Praktis, penjajah Belanda kalah sebagai pecundang dan Yogya kembali ke Indonesia. Oleh karenanya dinamakan Monumen Jogja Kembali.
3.      Museum Perjuangan TNI AU adalah cikal bakal dari Museum Dirgantara Mandala yang pertama kalinya diresmikan oleh Panglima Angkatan Udara Laksamana Roesmin Noerjadin, pada tanggal 4 April 1969 di Markas Komando Udara V Tanah Abang Bukit Jakarta.  Perpindahan museum dari Jakarta menuju Yogyakarta didasarkan pada faktor sejarah perjuangan kota Yogyakarta pada periode 1945-1949 sebagai pusat latihan bagi Taruna Akademi Udara.
4.      Kebun Binatang Gembira Loka adalah kebun binatang yang berada di Yogyakarta. Berisi berbagai macam spesies dari belahan dunia, seperti Orangutan, Gajah Asia, Simpanse, Harimau, dan lain sebagainya. Kebun Binatang Gembira Loka menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan Yogyakarta. Gembira Loka Zoo sempat rusak parah akibat gempa bumi yang mengguncang kota Yogyakarta tahun 2004. Tetapi, setelah direnovasi Kebun Binatang Gembira Loka tetap dicari para wisatawan.
5.      Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan.
6.      Universitas Negeri Yogyakarta (bahasa Inggris: Yogyakarta State University) merupakan salah satu universitas negeri di Indonesia. Sebelumnya Universitas Negeri Yogyakarta bernama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta (IKIP Yogyakarta).
7.      Kasongan adalah nama daerah tujuan wisata di wilayah kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenal dengan hasil kerajinan gerabahnya. Tempat ini tepatnya terletak di daerah pedukuhan Kajen, desa Bangunjiwo, kecamatan Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, (~ S 7.846567° - E 110.344468°) sekitar 6 km dari Alun-alun Utara Yogyakarta ke arah Selatan.
8.      Taman Pintar Yogyakarta adalah wahana wisata yang terdapat di pusat Kota Yogyakarta, tepatnya di Jalan Panembahan Senopati No. 1-3, Yogyakarta, di kawasan Benteng Vredeburg. Taman ini memadukan tempat wisata rekreasi maupun edukasi dalam satu lokasi. Taman Pintar memiliki arena bermain sekaligus sarana edukasi yang terbagi dalam beberapa zona. Akses langsung kepada pusat buku eks Shopping Centre juga menambah nilai lebih Taman Pintar. Tempat rekreasi ini sangat baik untuk anak-anak pada masa perkembangan.
9.      Jalan Malioboro adalah nama salah satu kawasan jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi, dan Jalan Jend. A. Yani. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta












DAFTAR PUSTAKA

ü  Purnomo Siswoprasetjo (Wednesday, July 04 2012, 4:50 PM). "Guinness names Borobudur world’s largest Buddha temple". The Jakarta Post. Diakses 27 January 2014.



1 comment: